Pengaruh Pemasaran pada Media Sosial dan Ulasan Pelanggan Online Terhadap Niat Beli Dimediasi oleh Kepercayaan Pelanggan: Studi Pada Pengikut Media Sosial Produk Kosmetik di Wilayah Jakarta
Vannisa Fahrani Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia Email : vannisafahrani25@gmail.com Osly Usman Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia Email : oslyusman@unj.ac.id Shandy Aditya Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia Email : shandy@unj.ac.id
ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate the effect of social media marketing on customer trust, online customer review on customer trust, social media marketing on purchase intention, online customer review on purchase intention and customer trust on purchase intention of Scarlett Whitening's social media followers in the Jakarta area. The research data was collected by distributing questionnaires to Scarlett Whitening's social media followers and the sample of this study was 245 respondents. Researchers used Lisrel version 8.8 as a SEM application to process and analyze research data. The results of the study show a positive and significant influence between Social Media Marketing on Customer Trust, Online Customer Reviews have a significant effect on Customer Trust, Social Media Marketing has a significant effect on Purchase Intention, Online Customer Reviews have a significant influence on Purchase Intention, and Customer Trust has a significant effect on Purchase Intention to Scarlett Whitening online store. Keyword: Social Media Marketing, Online Customer Review, Customer Trust, Purchase Intention
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh social media marketing terhadap customer trust, online customer review terhadap customer trust, social media marketing terhadap purchase intention, online customer review terhadap purchase intention serta customer trust terhadap purchase intention pada pengikut sosial media Scarlett Whitening di wilayah Jakarta. Data penelitian dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner kepada pengikut sosial media Scarlett Whitening dan sampel penelitian ini ialah sebanyak 245 responden. Peneliti menggunakan Lisrel versi 8.8 sebagai aplikasi SEM untuk mengolah dan menganalisis data penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan pengaruh positif dan signifikan antara Social Media Marketing terhadap Customer Trust, Online Customer Review berpengaruh signifikan terhadap Customer Trust, Social Media Marketing berpengaruh signifikan pada Purchase Intention, Online Review Customer memiliki pengaruh signifikan pada Purchase Intention, serta Customer Trust berpengaruh signifikan pada Purchase Intention terhadap toko online Scarlett Whitening.
Kata Kunci: Social Media Marketing, Online Customer Review, Customer Trust, Purchase Intention
PENDAHULUAN
Adanya pandemi Covid-19 menjadi salah satu permasalahan bagi dunia termasuk Indonesia dalam semua sektor industri. Munculnya Covid-19, serta kebijakan pembatasan mobilitas dari pemerintah, telah membatasi hubungan langsung antara pelaku komersial dalam ekonomi dan perdagangan. Hal ini berdampak pada pola konsumsi masyarakat dan cara mereka berbelanja yang telah bergeser dari tradisional (tatap muka dengan pedagang) ke belanja melalui internet. Banyak pelaku bisnis yang mulai menggunakan internet untuk melakukan transaksi, baik itu untuk menjual, membeli, maupun memasarkan sesuatu. Orang-orang dalam bisnis menggunakan internet untuk mencari informasi, menjalin hubungan klien, menyediakan layanan online, dan membuka toko online. Dilansir dari data menurut (Databoks.co.id, 2020) nilai transaksi belanja online yang mencapai Rp. 266,3 Triliun menunjukkan bahwa masyarakat sudah sangat terbiasa untuk belanja online. Membeli barang perawatan kulit atau skincare adalah salah satunya. Pandemi dipandang sebagai waktu yang ideal untuk mengambil tindakan pencegahan perawatan kulit. Menghabiskan lebih banyak waktu di rumah membuat penyembuhan lebih mudah. Hampir setiap bentuk prosedur perawatan kulit, seperti yang kita semua tahu, memerlukan waktu istirahat atau pemulihan. Kulit merah dan mengelupas adalah efek samping umum dari downtime. Namun, karena orang akan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, permasalahan tersebut tidak akan terlalu mengkhawatirkan. Alhasil, di masa pandemi Covid19, produk perawatan kulit menjadi salah satu barang yang paling banyak dibeli oleh masyarakat. Peluang dalam membangun usaha produk perawatan dan kecantikan saat ini dimanfaatkan oleh artis Felicya Angelista. Scarlett Whitening adalah merek produk perawatan kecantikan baru yang didirikan pada tahun 2017 dan diproduksi oleh PT. Motto Beringin Abadi, Bogor, Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOMRI) telah menguji semua produk Scarlett Whitening, yang disusun dalam tiga kategori: perawatan tubuh, perawatan wajah, dan perawatan rambut. Untuk periode 1-15 Agustus 2021, berdasarkan data yang dilansir menurut Databoks.co.id, Scarlett Whitening mampu menduduki puncak pasar produk perawatan tubuh di Shopee dan Tokopedia. Pangsa pasar yang dicapai secara signifikan lebih besar dari merek lain, yaitu 18,9%. Data tersebut menggambarkan begitu banyaknya niat beli masyarakat dalam produk Scarlett Whitening saat ini. Menurut (Fuadiah & Asteria, 2021), Purchase Intention (niat beli) adalah keinginan untuk memiliki produk, minat beli akan timbul apabila seseorang konsumen sudah terpengaruh terhadap mutu kualitas dari suatu produk, informasi kelebihan produk dibanding merek lain Sehingga dalam meyakinkan calon konsumennya, salah satu strategi promosi scarlett whiteening dalam meningkatkan niat beli produknya yaitu meningkatkan strategi marketingnya. Scarlett Whitening cukup dominan melakukan kegiatan marketingnya melalui sosial media. Menurut (Nasrullah, 2016) menyatakan bahwa media sosial adalah media online yang memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan diri, berkolaborasi, berbagi, berkomunikasi, dan mengembangkan ikatan sosial virtual dengan pengguna lain. Sedangkan menurut (Helianthusonfri, 2018) media sosial digunakan sebagai media pemasaran karena praktis, murah dan juga memiliki jumlah pengguna yang banyak. Perusahaan yang melakukan pemasaran dengan menggunakan media sosial akan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Yang terutama melakukan pemasaran via sosial media atau yang biasa kita sebut Social Media Marketing. Namun, konsumen terbiasa mencari informasi sebelum membeli produk di situs belanja online dengan berbagai cara, salah satunya dengan melihat informasi yang tersedia seperti review dari blog atau tulisan yang diberikan oleh pemilik website tentang suatu produk, mulai dari spesifikasi, keunggulannya. dan kerugian, dan harga produk. Ketika konsumen tidak dapat menilai produk secara pribadi, mereka sering mengandalkan ulasan untuk mengurangi risiko yang terkait dengan kualitas produk dan legitimasi vendor.
Ulasan konsumen online, menurut (Elwalda et al., 2016) adalah bagian dari eWOM, atau komentar langsung dari pelanggan daripada iklan. Pengguna menulis dan menyumbangkan informasi dalam bentuk posting pribadi di ulasan konsumen online. Ulasan yang dituliskan oleh konsumen terhadap suatu produk akan lebih mempermudah pelanggan lainnya unuk mengevaluasi produk yang dibutuhkan sehingga hal tersbeut dapat dijadikan sebagai acuan pelanggan terhadap kepercayaan pelanggan terhadap sebuah produk yang ditawarkan secara online. Menurut Kanitra (2018) Informasi yang diberikan oleh konsumen lain dapat dijadikan sebagai jawaban atas rasa penasaran dan keraguan mengenai produk yang ditawarkan melalui situs jul beli online. Sehingga adanya ulasan dari pembeli lain dapat menciptakan sebuah rasa kepercayaan yang dirasakan oleh konsumen. Dari kepercayaan tersebut, pelanggan akan terus berbelanja online untuk waktu yang lama, menurut (Ling et al., 2010) asalkan pengalaman pembelian online sebelumnya telah memberikan hasil yang positif. Faktor terpenting dalam keberhasilan operasi jual beli online adalah kepercayaan. Unsur kepercayaan sangat penting dalam setiap pembelian atau penjualan online. Kepercayaan konsumen menurut (Khotimah et al., 2018) adalah pendapat konsumen bahwa sebagian individu memiliki integritas dan dapat dipercaya, dan bahwa orang yang dapat dipercaya akan melaksanakan segala kewajibannya dalam melakukan transaksi sesuai dengan yang diharapkan. Konsumen ragu-ragu untuk melakukan lebih banyak pembelian online di masa mendatang jika pengalaman mereka sebelumnya tidak menguntungkan. Latar belakang tersebut mendasari peneliti untuk menjadikan permasalahan tersebut sebagai dasar penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat Social Media Marketing, Online Customer Review, Customer Trust dan Purchase Intention pada Online Shop Scarlett Whitening, serta untuk melihat pengaruh Social Media Marketing, dan Online Customer Review terhadap Customer Trust dan Purchase Intention.
TINJAUAN LITERATUR
Social Media Marketing (Pemasaran Media Sosial) Pemasaran media sosial adalah metode pemasaran yang melibatkan penggunaan media sosial untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk kepada pengguna lain dari platform media sosial yang sama dengan mendistribusikan konten yang menarik tentang produk untuk menarik pelanggan baru dan meningkatkan penjualan. Pemasaran media sosial dapat dilihat sebagai aspek baru dari strategi pemasaran perusahaan yang melibatkan penggunaan media sosial untuk mempromosikan produk, layanan, informasi, dan ide. Pemasaran media sosial, menurut (Felix et al., 2017) adalah penggunaan platform media sosial dan situs web untuk mempromosikan produk atau layanan. Pemasaran media sosial pada tingkat strategis memerlukan pengawasan implementasi inisiatif pemasaran, tata kelola, dan definisi ruang lingkup (misalnya penggunaan yang lebih aktif atau pasif). Perusahaan harus belajar untuk mengizinkan konsumen dan pengguna Internet untuk mengunggah materi buatan pengguna, seperti komentar online, evaluasi produk, dan bentuk lain dari konten buatan pengguna, untuk memanfaatkan media sosial secara efektif. Menurut (Chen dan Lin, 2019), aktivitas pemasaran media sosial adalah pendekatan komunikasi pemasaran yang efisien yang menangkap pandangan dan pemahaman pelanggan tentang aktivitas melalui lima dimensi: hiburan, interaksi, trend, personalisasi, dan dari mulut ke mulut. Online Review Customer (Ulasan Pelanggan Online) Ketika membeli suatu produk, kebanyakan orang mencari informasi yang dapat dipercaya. Dengan meningkatnya popularitas internet, ulasan pelanggan online telah menjadi sumber daya yang berharga bagi pembeli yang ingin menentukan kualitas produk. Menurut (Auliya et al, 2017), Ulasan Pelanggan Online adalah ulasan dan pengalaman tertulis oleh pelanggan yang memberikan informasi dari menganalisis suatu produk pada berbagai aspek.
Dengan informasi ini, pelanggan dapat menentukan kualitas produk yang mereka cari. oleh pelanggan yang membeli produk dari pengecer internet. Menurut (Rohmatullah & Sari, 2021), Online Customer Review bersifat user generated content atau informasi yang dibuat oleh perorangan dan dapat digunakan sebagai sarana untuk konsumen mencari dan mendapatkan informasi suatu produk yang nantinya akan mempengaruhi keputusan pembelian Menurut (Yasmin, 2015), meningkatnya adopsi pemasaran digital mengakibatkan pelanggan dapat menemukan perbandingan dengan produk sejenis yang dijual oleh penjual online lainnya. Alhasil, konsumen dapat menemukan perbandingan dengan produk sejenis yang ditawarkan oleh penjual online lain dengan lebih mudah. Konsumen yang tertarik pada suatu produk biasanya akan mulai mencari informasi tentang produk tersebut. Salah satu jenis sumber pengetahuan konsumen adalah sumber pengalaman, yang mengacu pada pernah menyentuh, mencoba, dan menggunakan produk. Di situs pembelian online, ini disajikan dalam Ulasan Pelanggan Online. Online Customer Review adalah fitur pada situs pembelian online yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan suatu produk. Iklan WOM menggabungkan ulasan pelanggan online. Customer Trust (Kepercayaan Konsumen) Kepercayaan pelanggan, menurut (Khotimah et al., 2018) adalah keyakinan konsumen bahwa individu tertentu memiliki integritas, dapat dipercaya, dan akan melaksanakan semua komitmennya dalam melakukan transaksi seperti yang diharapkan. Sementara itu, (Manzoor et al., 2020) menyatakan bahwa menawarkan atau mengantarkan barang seperti yang dijelaskan pada website/web perusahaan dapat membangun kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut. Kepercayaan konsumen dapat didefinisikan sebagai kesediaan seseorang untuk mempercayai orang lain berdasarkan harapan dan persepsi yang menguntungkan tentang perilaku mereka. Akibatnya, basis bisnis dibangun di atas kepercayaan. Menurut (Mahendra, 2019), kepercayaan didefinisikan sebagai kesadaran dan perasaan pelanggan tentang suatu produk, dan digunakan oleh penyedia layanan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Kepercayaan pelanggan, menurut (Manzoor et al., 2020), dapat didefinisikan sebagai keinginan seseorang untuk percaya berdasarkan persepsi dan harapan positif tentang perilaku pihak lain. Karena kepercayaan dapat mengatasi persepsi bahaya dan ketidakpastian dalam membeli sesuatu, konsumen akan merasa aman dan terlindungi. Purchase Intention (Niat Beli) Niat beli menurut (Panggalih, 2016) dapat dilihat sebagai situasi psikologis konsumen yang dapat memotivasi dirinya untuk membeli karena munculnya perhatian yang kuat terhadap suatu produk tertentu. Menurut (Ambarwati et al., 2017), tahap pertama munculnya niat beli adalah pelanggan terlibat dalam proses mental yang mengarah pada persepsi produk. Niat beli ini kemudian akan berfungsi sebagai motivator bagi orang untuk membeli produk yang mereka inginkan. Menurut (Mahendrayasa, 2014) niat adalah dorongan yang datang dari dalam diri individu berupa rangsangan yang menguntungkan terhadap produk, memotivasi mereka untuk bertindak. Niat Beli menurut (Picaully, 2018) adalah keinginan yang besar dan hasrat yang sangat tinggi dari kecenderungan hati untuk memperoleh sesuatu dengan pengorbanan dan/atau pembayaran.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah: H1: Social Media Marketing mempengaruhi Customer Trust secara positif dan signifikan. H2: Online Customer Review mempengaruhi Customer Trust secara positif dan signifikan. H3: Social Media Marketing mempengaruhi Purchase Intention secara positif dan signifikan. H4: Online Customer Review mempengaruhi Purchase Intention secara positif dan signifikan. H5: Customer Trust mempengaruhi Purchase Intention secara positif dan signifikan.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah onlineshop Scarlett Whitening. Penelitian dimulai dari November 2021 sampai dengan Januari 2022 dengan melakukan pengumpulan data melalui kuesioner online mengenai variabel yang akan diteliti kepada calon konsumen Scarlett Whitening. Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta dengan menyebarkan form kuesioner dalam bentuk Google Form. Kuesioner tersebut disebar melalui media sosial Instagram, Whatsapp, Twitter, dan Line. Pendekatan penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah kuantitatif. (Sekaran & Bougie, 2010) menjelaskan, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan ilmiah yang menggunakan data berbentuk angka yang nantinya akan diolah dan dianalisis oleh peneliti. Metode survei digunakan dalam pengumpulan data, dengan menyebarkan kuesioner kepada para pengikut sosial media Scarlett Whitening sekaligus calon konsumennya. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei untuk mengetahui berapa besar pengaruh positif dan signifikan antar variabel. Variabel-variabel yang digunakan peneliti terbagi menjadi tiga, yaitu Social Media Marketing (X1) dan Online Customer Reviews (X2) sebagai variabel bebas. Customer Trust (Y) sebagai variabel mediasi dan Purchase Intention (Z) sebagai variabel terikat. Dalam menetapkan besaran sampel yang akan diambil dari populasi menggunakan rumus (Sekaran & Bougie, 2010). Sebagai pedoman umum, ukuran sampel minimum harus setidaknya lima kali jumlah item pertanyaan yang akan dievaluasi, dan rasio ukuran sampel 10:1 lebih disukai. Adapun rumus untuk menghitung jumlah calon responden ialah sebagai berikut:
Jumlah Sampel = (Jumlah indikator + jumlah variabel laten) x (5 sampai 10 kali) N = (45+4) x 5 N = 49 x 5 N = 245 Berdasarkan pedoman tersebut, maka calon responden pada penelitian ini menggunakan sebanyak 245 responden. Para peneliti menggunakan skala Likert dalam penyelidikan ini. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pandangan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap fenomena sosial (Sekaran & Bougie, 2010). Interval 1 sampai 4 digunakan dalam penelitian ini. Karena pilihan "netral" tidak tersedia pada kuesioner skala Likert, responden harus memilih salah satu dari empat interval, dimana responden diharuskan untuk memilih antara setuju dan tidak setuju dalam skenario ini. Hal ini dirancang untuk membuat responden percaya bahwa dia tidak netral atau tidak memiliki pendapat.
Analisis data yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode analisis multivariat dengan jenis metode Structural Equation Model (SEM). Peneliti menggunakan metode ini dengan tujuan untuk menghasilkan data dari penggabungan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam pengolahannya, peneliti akan menggunakan LISREL versi 8.8 sebagai program aplikasi untuk SEM. LISREL atau singkatan dari Linear Structural Relaionship dianggap sebagai salah satu paket software yang paling kuat untuk Structural Equation Model (SEM) (Schiffman, 2016a) Dengan menggunakan LISREL dapat memberikan beberapa opsi pengoperasian yang variatif, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. LISREL juga menghasilkan nilai estimates, standardized solution, t-values dan modification indices untuk setiap model dikembangkan dalam sekali perhitungan. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan untuk menggunakan LISREL dalam pengolahan datanya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui kondisi umum perusahaan terkait variabel penelitian. Pada variabel Social Media Marketing indikator S (Setuju) paling banyak dipilih responden dengan rata-rata total frekuensi sebanyak 1465 atau sebesar 50,1% dengan pernyataan “Saya terlibat aktif dalam interaksi dalam sosial media online shop Scarlett Whitening.” dengan nilai persentase 59,2%. Selanjutnya indikator Sangat Setuju (SS) adalah indikator kedua yang paling banyak dipilih responden dengan rata-rata total frekuensi sebanyak 690 atau sebesar 21,7% dengan pernyataan “Online shop Scarlett Whitening Social media menawarkan sebuah penawaran bagi individu atau organisasi dalam membentuk komunitas penggemar yang memiliki satu tujuan.” dengan nilai persentase 31,4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden cenderung memilih pernyataan dengan indikator positif pada variabel Social Media Marketing .
Pada variabel Purchase Intention, indikator S (Setuju) paling banyak dipilih responden dengan rata-rata total frekuensi sebanyak 1448 atau sebesar 49,3% dengan pernyataan “Saya dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu produk Scarlett Whitening” dengan nilai persentase 59,2%. Selanjutnya indikator Sangat Setuju (SS) adalah indikator kedua yang paling banyak dipilih responden dengan rata-rata total frekuensi sebanyak 640 atau sebesar 21,8% dengan pernyataan “Saya berkeinginan lebih tahu serta mencari informasi lebih dalam mengenai produk yang ingin dibeli” dengan nilai persentase 31,4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden cenderung memilih pernyataan dengan indikator positif pada variabel Purchase Intention .
Uji Reliabilitas Penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha untuk uji reliabilitas. Variabel akan memiliki reliabilitas yang tinggi jika nilainya 0,70 – 0,90. Jika nilainya > 0,90 dapat dikatakan variabel memiliki reliabilitas yang sempurna dan jika nilainya 0,50 – 0,70 dapat dikatakan variabel memiliki reliabilitas yang moderat. Tetapi jika nilainya < 0,50 maka variabel memiliki reliabilitas yang rendah.
Variabel Purchase Intention juga memiliki 12 indikator dan etelah melakukan pengolahan model dengan first order construct tidak ada indikator yang harus dibuang karena nilai dari setiap indikator di atas 0,5. Nilai Goodness Fit of Indices dari variabel ini juga baik karena semuanya memiliki nilai fit.
0 Komentar untuk "Pengaruh Pemasaran pada Media Sosial dan Ulasan Pelanggan Online Terhadap Niat Beli Dimediasi oleh Kepercayaan Pelanggan: Studi Pada Pengikut Media Sosial Produk Kosmetik di Wilayah Jakarta"