PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN “KICKOFF” BRAND LOKAL MALE.ID PADA SOSIAL MEDIA INSTAGRAM TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN


PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN “KICKOFF” BRAND LOKAL MALE.ID PADA SOSIAL MEDIA INSTAGRAM TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN 

THE INFLUENCE OF "KICKOFF" BRAND LOCAL BRAND MALE.ID MARKETING COMMUNICATION IN SOCIAL MEDIA INSTAGRAM ON CONSUMER BUYING INTEREST

 Yeremia Immanuel.1), Lukman Saleh W.2), Wndhi Tia S.3) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jakarta Email : jerryimmanuel15@gmail.com 

ABSTRACT

Marketing strategy is one way to win sustainable competition it's for companies that produce goods or services. Marketing strategies can be seen as wrong one basis used in compiling complete company planning. Social media is a part of media promotion which is now widely used by business people to carry out business activities (online). One businessman who uses social media for marketing activities is Male.Id. Male.id is a new local brand engaged in men's fashion. Based on this background description, the purpose of this research is to find out most of the marketing strategies called "Kickoff" on consumer buying interest. The theory used in this research is the S-O-R theory. This type of research is explanative. The research method used was a survey. The population in this study were Followers of the Instagram account @ Male.id with a total of 100 samples. The sampling technique uses probability sampling with the simple random sampling method. The analysis technique of the effect of variable X on variable Y uses the coefficient of determination test. Keywords: Marketing Strategy, Social Media, Instagram, Buying interest .

ABSTRAK

Strategi pemasaran adalah salah satu cara memenangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan baik itu untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Strategi pemasaran dapat dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh. Sosial media merupakan bagian dari unsur sebuah promosi atau pemasaran yang kini banyak digunakan para pebisnis untuk menjalankan aktivitas bisnis daring (Online). Salah satu pebisnis yang menggunakan sosial media untuk aktivitas pemasarannya adalah Male.Id. Male.id merupakan sebuah brand lokal baru yang bergerak dibidang fashion pria. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari strategi pemasaran yang bernama “Kickoff” ini terhadap minat beli konsumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori S-O-R. Jenis penelitiannya adalah eksplanatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Populasi dalam penelitian ini adalah Followers dari akun Instagram @Male.id dengan jumalah 100 sampel. Teknik penarikan sampel menggunaka probability sampling dengan metode simple random sampling. Teknik analisis pengaruh variabel X terhadap variabel Y menggunakan uji koefisien determinasi. Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Sosial Media, Instagram, Minat beli .

Pendahuluan Komunikasi melahirkan aktivitas pengiriman pesan kepada sesesorang maupun khalayak dengan berbagai tujuan. Salah satunya untuk merubah perilaku mereka. Dalam industri marketing, komunikasi ini dapat membentuk bagian penting, lantaran kegiatan pemasaran berkaitan dengan pesan apa yang di sampaikan oleh pemasar dengan tujuan untuk membujuk, mengajak dan meningkatkan target sasaran. Komunikasi pemasaran dapatnjuga dinyatakanbseperti kegiatan komunikasi yang memiliki tujuan untuk menyampaikan berita kepada konsumen dan pelanggan dengan memanfaatkan beberapa media dan berbagai perantara yang dapat dipergunakan dengan tujuan terjadinya tiga tahapan yaitu pertukaran pengetahuan, pertukaran sikap dan pertukaran tindakan yang dikehendaki. Ikatan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang sangat intim. Komunikasi pemasaran merupakan aplikasi komunikasi yang memiliki tujuan untuk mendukung kegiatan pemasaran sebuah perusahaan dalam melancarkan usahanya. Selain itu komunikasi pemasaran juga merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada konsumen (Machfoedz, 2010:16). Seiring berkembangnya zaman, teknlogi informasi dan komunikasi seperti internet dapat dijadikan suatu wadah untuk berkembang dalam membangun sebuah peluang usaha. Teknologi bukanlah sesuatu yang terdengar asing untuk saat ini, terbukti setiap pergerakan kita tidak dapat lepas dari teknologi. Teknologi berimbas kedalam beberapa aspek kehidupan salah satunya yaitu berbelanja. Berbelanja kini dapat dilakukan melalui internet dengan perantara media sosial. Para pendiri usaha yang pada saat ini lebih dikenal dengan istilah entrepreneur oleh kalangan muda banyak memanfaatkan sosial media dan internet untuk memperkenalkan usahanya dengan mengandalkan sistem daring (online). Menurut riset dari platform manajemen media sosial HootSuite dan agensi marketing sosial We Are Social bertajuk "Global Digital Reports 2020” menyebutkan bahwa ada 175,4 juta pengguna internetidi Indonesia. Dibandingkan tahunasebelumnya, ada kenaikan 17% atau 25 juta pengguna internet di negara ini. Berdasarkan jumlah populasi Indonesia yang bertotalkan 272,1 juta jiwa, maka itu artinya 64% atau separuh dari penduduk negara Republik Indonesia telah merasakan akses ke dunia mayat dan selalu semakin meningkat Di era digital seperti sekarang ini membuat bisnis kreatif semakin marak bermunculan.

Hal ini menyebabkan persaingan usaha yang begitu ketat guna menarik konsumen dan mempertahankan target pasar masing-masing perusahaan. Salah satu bisnis yang sedang digemari adalah fashion berupa clothing. Fashion seakan akan tak luput dari kaum muda. Hal ini disebabkan karena cara berpenampilan yang menarik merupakan salah satu gaya hidup bagi mereka. Gaya hidup yang semakin modern membuat pengaruh dalam barang apa yang akan dikenakan atau digunakan dalam berpenampilan. Strategi merupakan salah satu hal yang penting dalam dunia bisnis yang dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan penjualan serta hasil yang ingin dicapai. Salah satu strategi yang baik adalah meningkatkan interaksi dengan para calon konsumen. Cara ini merupakan cara sederhana tetapi dapat membawa efek yang luar biasa. Melalui komunikasi dengan calon konsumen, perusahaan dapat mengerti dan mengetahui apa yang ada dibenak calon konsumen. Hal ini dapat memudahkan perusahaan mengerti apa yang diinginkan para calon konsumen mereka. Sampai akhirnya terciptalah berbagai macam brandbrand lokal yang memiliki latar belakang usaha yang berbeda-beda. Brand-brand lokal ini banyak menjamur diberbagai sosial media. Selain sistem penjualannya yang mudah dijangkau, brand lokal juga banyak diminati oleh beberapa orang karena kini brand-brand tersebut memiliki desain serta branding yang tidak kalah dengan brand luar negeri Dunia fashion memang tidak ada matinya, karena setiap saat selalu ada trend baru. Saat ini yang sedang trend di dunia fashion itu, menggunakan produk dari street ware internasional. Dari namanya saja street ware internasional sudah terbilang produk high yang pasti jelas mahal. Terlebih, banyak orang yang rela membeli produk-produk fashion mahal tersebut. Namun walaupun di luar sana sedang hype produk fashion tertentu, ada sebuah brand lokal yang kalem dengan konsepnya sendiri. Brand tersebut bernama Male.id .

Male.id sendiri menjadikan sosial media Instagram sebagai media komunikasi dan penjualan produk-produknya. Hanya dengan menggunakan platform yakni, Instagram sampai saat ini Male.id usahanya semakin berkembang pesat. Memiliki nama akun Instagram @male.id didalamnya berisikan konten-konten menarik yang mana setiap harinya pengikut dari akun @male.id ini kian semakin bertambah. Posts yang ada pada akun instgaram Male.id sendiri berisikan foto-foto produk dan hal lainnya yang berhubungan untuk kepentingan promosi Male.id itu sendiri. Male.id merupakan brand lokal fashion yang saat ini sedang naik daun. Male.id sendiri memiliki strategi penjualan yang berciri khas dibanding brand-brand lokal lainnya. Strategi dalam mendagangkan barangnya kepada calon konsumen adalah dengan cara menggunakan sistem KickOff (Eksekusi). Sistem KickOff sendiri adalah sistem menyediakan stock barang terlebih dahulu lalu mempublikasikannya di waktu waktu tertentu. Moment untuk memasarkan barangnya tidak dilakukan setiap hari, dengan kata lain ada waktu-waktu ternentunya. Calon konsumen yang ingin membeli produk dari Male.id harus menunggu ketika timeing nya telah tiba. Berbeda dengan brand-brand lokal lainnya yang selalu menyediakan stock barangnya setiap waktu. Calon konsumen bisa memiliki barang yang diinginkannya tersebut kapan saja tidak harus menunggu peluncuran produk tersebut selama produk yang diinginkan masih tersedia. Ini merupakan salah satu contoh perbedaan strategi pemesaran yang dimiliki oleh brand Male.id. Sistem pemasaran KickOff (Eksekusi) ini merupakan sistem yang cukup langka digunakan oleh produsen-produsen lainnya. Ini dapat dijadikan karakter brand Male.id itu sendiri dengan kata lain Male.id telah berhasil membuat sebuah citra (Brand Image). Hal ini yang perlu diperhatikan, bagaimana cara agar konsumen tetap terus menyadari dan mengingat akan keberadaan produk dalam rentang waktu yang panjang sehingga pembeli dapat menimbulkan rasa ketertarikan terhadap produk dan memutuskan untuk terus membeli produk dari Male.id tersebut. Selain itu, dengan adanya sistem KickOff (Eksekusi) ini dapat membuat calon konsumen memiliki rasa antusias yang berbeda ketika memiliki keinginan untuk memiliki produk dari Male.id. calon konsumen harus mengetahui waktu kapan produk tersebut dapat diperdagangkan. 

Ketika calon konsumen sudah mengetahui waktunya calon konsumen juga harus memiliki kecepatan tangan untuk memilih produk yang dinginkan karena jumlahnya sangatlah terbatas. Dalam menuju proses KickOff pihak Male.id membuat sebuah Countdown untuk mengingatkan para followers yang sudah siap untuk berburu barang yang sudah menjadi targetnya masing-masing. Sistem Countdown ini merupakan sistem pengingat sekaligus waktu penentu kapan pihak Male.id meluncurkan produk-produk terbarunya sehingga para calon konsumen tidak terlewat untuk melakukan pembelian. Walaupun Male.id meluncurkan produk-produk dengan kualitas tinggi tetapi pihak Male.id tidak melupakan pertimbangan dalam menentukan harga yang dipasarkan dalam bersaing. Hal ini yang membuat konsumen Male.id semakin antusias ingin memiliki produk produk dari Male.id. Jumlah barang yang diproduksi pun tidak luput dipetimbangkan saat waktu peluncuran telah tiba. Sehingga pihak Male.id berharap semua calon konsumennya mendapatkan barang yang diincar sebelum waktu KickOff hadir. Meskipun demikian, kenyataan dilapangan saat proses eksekusi pun berbeda. Masih banyak saja followers-followers dari Male.id yang tidak kebagian produk-produk Male.id saat proses KickOff berlangsung. Jika dilihat dari sisi lain, hal ini terjadi akibat followers dari akun @Male.id yang setiap waktunya semakin bertambah. Dalam jangka waktu singkat followers Male.id terus semakin meningkat. Sehingga hal ini yang membuat setiap waktu KickOff berlangsung masih banyak saja calon konsumen Male.id yang tidak dapat kebagian dari produk Male.id tersebut. selain itu, disetiap waktu peluncuran produk-produk terbaru dari Male.id terdapat konsumen-konsumen baru yang belum memahami bagaimana cara berbelanji produk Male.id tersebut. hal ini terjadi akibat sistem strategi pemasaran dari brand Male.id yang berbeda dibanding pelaku usaha lainnya. Minat pembeli terhadap brand lokal pun semakin meningkat, namun penjualan dengan sistem daring (online) juga memiliki kelemahan salah satunya adalah kurang dapat dijangkau oleh beberapa orang sehingga orang-orang yang tidak atau kurang mengenal internet akan merasa awam dengan brand-brand tersebut. selain mempunyai kelemahan, sistem daring juga memiliki kelebihan yaitu dimana distributor atau penjual tidak pelru mengeluarkan biaya untuk menyewa lapak dan semacamnya .

Suatu produk yang sudah dibeli dapat dikatakan bahwa produk tesebut telah dikonsumsi oleh konsumennya. Nilai produk yang dievaluasi dapat mempengaruhi keputusan dalam sebuah membeli produk. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibandingkan pengorbanan untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibandingkan pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan pada umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenis. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan diakibatkan oleh banyaknya rangsangan dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan sekitarnya. Selanjutnya, rangsangan tersebut diproses dalam diri seusai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek dan salah satunya adalah motivasi untuk membeli. Pada penelitian ini peneliti menganggap subjek dalam penelitian ini adalah Followers dari akun Instagram @Male.id sedangkan yang menjadi objek adalah strategi pemasaran “KickOff” yang dimiliki oleh brand lokal Male.id. Adanya strategi pemasaran “KickOff” tersebuh diharap ini bisa menjadi sebuah strategi dalam menarik minat beli konsumen. Oleh karna itu peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi pemasaran “KickOff” terhadap minat beli konsumen. Kerangka Teori Dalam penelitiannini, teori yang akan digunakanaadalah Teori S-O-R (Stimulus Organism Response). Teori S-O-R ini di cetuskan olehoHovland, et. al pada tahunc1953. Lantaran adanya pengaruhi dari ilmu psikologi dalam ilmu komunikasi akhirnya membuat teori ini muncul dan lahir. Haliiniidapat terjadi karenaipsikologi dan komunikasi memiliki objek kajianiyangisama, yaitu jiwa manusiaiyang meliputiysikap, opini,prilaku,kognisi, afeksiudanokonasi. TeoribS-O-R (Stimulus-OrganismResponse) merupakan prosesckomunikasicyang menimbulkanareaksi khusus, sehinggaiseseorangidapat menantikan dan  

memperhitungkan kesesuaian antara pesanadanoreaksi komunikan.aTeori ini merujuk pada bahwaikomunikasi merupakaniprosesiaksi-reaksi. Artinya teoriiini menganggap bahwaikatakataiverbal, isyarat non verbal, simbolsimbolctertentu yang akan merangsangiorangglain serta memberikan responcdenganncarantertentu. Elemenelemen pada teori inimadalahmpesan (Stimulus), komunikani(Organism),idan efek (Response)o(Effendy, 2003: 254). Seperti yang diungkapkan oleh Hovland didalam uraian teori S-O-R, ia menyatakan ada tiga variabel penting dalam menelaah sikap yang dirumuskan dalam teori S-O-R. dalam penelitian ini, instastory merupakan stimulus yang akan diambil oleh organism (khalayak). Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan (Dalam penelitian ini adalah Followers). Proses berikutnya komunikan akan mengerti dan memahami maksut dari stimulus yang disampaikan. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses selanjutnya. Setelah komunikan menelaah lebih lanjut dan menerimanya, kemudian terjadilah kesediaan untuk memperbaiki sikap. Dalam hal ini, perubahan sikap terjadi ketika komunikan memiliki keinginan untuk membeli atau memakai produk yang dipasarkan oleh akun Instagram @Male.id melalui instastory. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan penelitian yang berbasis angkaangka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian jenis eksplanatif. Penelitian dengan jenis eksplanatif dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi.pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Probability Sampling dengan penarikan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling yang di ambil dari Followers akun Instagram @Male.id yang berjumlah kurang lebih 315.000 pengikut. Dalam pengambilan sampel penulis menggunakan rumus slovin : n = N (1 + N e2) n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

E = Taraf kesalahan atau nilai kritis n = 315000 / ( 1 + 315000.(10%.2 ) n = 315000 / ( 1 + 315000.(0,1.2 ) n = 315000 / ( 1 + 315000.(0,01) n = 315000 / ( 1 + 3150) n = 315000 / 3151 n = 99,96 ⇒ Digenapkan menjadi 100 Pengikut atau Followers Penarikan sampel dilakukan pada tingkat kepercayaan 90% atau nilai kritis 10% dengan pertimbangan nilai kritis tersebut digunakan dalam penelitian sebelumnya. Berdasarkan rumus slovin, maka sampel yang akan diambil untuk mewakili populasi berjumlah 100 orang. Sampel tersebut diambil untuk mewakili populasi followers Instagram @Male.id. Teknik pengambilan data menggunakan kueisoner melalui Google form kemudian data tersebut diolah menggunakan dengan aplikasi SPSS versi 26, dengan Variabel (X) Pengaruh strategi pemasaran dan variabel (Y) Minat beli konsumen dengan uji statistik menggunakan Skala Likert sebagai sekala pengukuranya Pembahasan Di era digital seperti sekarang ini membuat bisnis kreatif semakin marak bermunculan. Hal ini menyebabkan persaingan usaha yang begitu ketat guna menarik konsumen dan mempertahankan target pasar masing-masing perusahaan. Salah satu bisnis yang sedang digemari adalah fashion berupa clothing. Fashion seakan akan tak luput dari kaum muda. Hal ini disebabkan karena cara berpenampilan yang menarik merupakan salah satu gaya hidup bagi mereka. Gaya hidup yang semakin modern membuat pengaruh dalam barang apa yang akan dikenakan atau digunakan dalam berpenampilan. Strategi merupakan salah satu hal yang penting dalam dunia bisnis yang dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan penjualan serta hasil yang ingin dicapai. Salah satu strategi yang baik adalah meningkatkan interaksi dengan para calon konsumen. Cara ini merupakan cara sederhana tetapi dapat membawa efek yang luar biasa. Melalui komunikasi dengan calon konsumen, perusahaan dapat mengerti dan mengetahui apa yang ada dibenak calon konsumen Strategi pemasaran yang dilakukan Male.id dengan meluncurkan sistem pemasaran “KickOff” ini secara langsung juga telah menjadi brand image dari Male.id itu sendiri. 

Masyarakat yang menjadi pengikut Male.id sudah tidak asing lagi mendengar kalimat “KickOff”. Bahkan, kalimat tersebut menjadi kalimat yang ditunggu-tunggu oleh pengikut Male.id. Yang artinya peluncuran produk-produk terbaru Male.id akan segera rilis. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan proses perhitungan jawaban kuesioner dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 25. dapat diketahui terdapat hubungan yang cukup berarti dari pengaruh strategi pemasaran “KickOff” brand lokal Male.id terhadap minat beli konsumen.. Hubungan yang cukup berarti mengartikan bahwa masyarakat mengetahui strategi pemasaran “KickOff” pada sosial media instagram, dan masyarakat memahami atau mengerti maksut dari strategi pemasran “KickOff” tersebut. Hingga followers atau calon konsumen yang melihat iklan atau instastory dari Male.id secara tidak langsung dapat efek atau rangsangan untuk membeli atau mencoba produk – produk dari Male.id tersebut dalam berbelanja kebutuhan fashion secara online Berdasarkan hasil pengolahan jawaban dari kuesioner yang disebarkan, uji korelasi mendapat hasil 0,696 yang berarti nilai tersebut memili arti hubungan yang cukup berarti karena berada diantara 0,400-0,700 dalam interpretasi koefisien korelasi. Maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X (Strategi Pemasaran) dengan variabel Y (Minat Beli Konsumen) memilihi hubungan yang cukup berarti. Berdasarkan hasil pengolahan jawaban dari kuesioner yang disebarkan, uji regresi menghasilkan nilai Y6,275 + 0,803X. Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa arah pengaruh Variabel X dan Variabel Y adalah positif. Berdasarkan hasil pengolahan jawaban dari kuesioner yang disebarkan, uji koefisien determinasi mendapat hasil nilai korelasi (r) = 0,739 dan (r kuadrat) = 0,546 yang artinya nilai koefisien determinasinya adalah 54,6%. Dapat dikatakan bahwa minat beli konsumen Male.id 54,6% dipengaruhi oleh strategi pemasaran “KickOff” dan sisanya 45,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan hasil pengolahan jawaban dari kuesioner yang disebarkan, uji hipotesis mendapat hasil t hitung 10,869 > t tabel 1,292 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh antara Strategi Pemasaran “KickOff” yang dilakukan Male.id pada sosial media Instagram terhadap Minat Beli Konsumen 

Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, kesimpulannya adalah Strategi komunikasi pemasaran yang digunakan brand lokal Male.id yaitu strategi pemasaran “KickOff” dapat dikatakan berhasil dikarenakan banyak konsumen terutama followers dari Male.id yang rasa minat belinya meningkat ketika melihat strategi pemasaran tersebut. Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan melalui kuesioner yang telah diisi oleh 100 responden dari followers akun Instagram @Male.id. sehingga terjawablah rumusan masalah dalam penelitian kali ini, yaitu mengartikan bahwa terdapat pengaruh besar dari strategi komunikasi pemasaran “KickOff” brand lokal Male.id terhadap tingkat minat beli konsumen Dapat di simpulkan juga bahwa teori SOR yang dicetuskan oleh Hovland ini memiliki dasar untuk memberikan rangsangan (stimulus) sehingga terjadi suatu akibat (reaksi) berhasil digunakan dalam penelitian kali ini. Terbukti dari hasil penyebaran kuesioner ke 100 responden dimana konsumen dari Male.id terangsangan dengan stimulus yang diberikan oleh pihak Male.id berupa strategi komunikasi pemasaran yang akhirnya menyebabkan terjadinya reaksi minat beli dari followers Male.id untuk membeli atau menggunakan produk-produk dari Male.id .

Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dijalankan maka dari itu peneliti menyarankan kepada Male.id agar tetap mempertahankan dan konsisten dalam menjalankan strategi – strategi pemasaran yang sudah dijalankan hingga saat ini. Sebab, strategi pemasaran yang dimiliki Male.id ini cukup terbilang unik dan langka. Selain itu, diharap Male.id dapat memperluas promosi dan beriklannya di media – media lain selain Instagram. Sebab, agar masyarakat yang belum mengenal Male.id mengetahui bahwa ada Brand lokal yang mempunyai kualitas yang baik dengan harga yang masih dapat dijangkau.

Dapat disarankan juga agar Male.id tetap terus menjaga hubungan yang baik dengan konsumen dan lebih aktif lagi dalam menjadi wadah untuk aspirasi-aspirasi para konsumen – konsumennya. Untuk dunia Pendidikan, dapat disaranka lebih memacu untuk mencari inovasi-inovasi baru serta memperluas teoriteori yang yang ada sehingga penelitian yang dilakukan mempunyai dampak yang positif dan baik Untuk peneliti selanutnya, peneliti menyarankan agar dapat mengembangkan variabel-variabel lainnya karena tidak menutup kemungkinan penelitian yang membawa variabel lain akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi kedepannya

Referensi 

Buku Amstrong, G., dan Kotler, P. (2008). Dasar - Dasar Pemasaran, Jakarta : Perhallindo. Krajewski, L., dan Ritzman, L. (2012). Operation Management: Process And Supply Chanis. Jakarta : Perason Education Littlejohn, S., dan Foss, K. (2012). Teori Komunikasi: Theories Of Human Communication. Edisi 9. Jakarta : Salemba Huma Prasetyo, B., dan Jannah, L. M. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali Pers Setiadi, N. (2003). Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Bisnis Pemasaran. Jakarta : Kencana Prenada Media. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. dan R & D. Bandung : Alfabeta. Supranto, J. (2011). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wacana Media. Swastha, B., dan Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty Offset. Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran, Edisi III, Yogyakarta : CV. Andi Offset. 

Jurnal atau skripsi 

Cahyaningtyas, R., dan Mayangsari, S. (2018). Perancangan Interior Store dan Office Brand Lokal Giyomi di Surabaya. Jurnal Desain Interior. Vol. 6 No. 2. 2018. Universitas Kristen Petra: Surabaya Fajriyah, L. W. (2013). Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Tahubaxo Ibu Puji Ungaran Dalam Perspektif. Skripsi. Universitas Islam Negeri Walisongo: Semarang 

Kusniadji, S. (2016). Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran PT. Expand Berlian Mulia Semarang Terhadap Kegiatan Pemasaran Consumer Goods. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 8 No.1. 2016. Universitas Tarumanegara: Jakarta Maunaza, A. (2012). Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Maskapai Penerbangan Lion Air Sebagai Low Cast Carrier). Skripsi. Universitas Indonesia Ramdhani, M. I. (2014). Analisis Perbedaan Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas Produ International Brand Spare Part (Studi pada Toko Spare Part Nufi Motor Kudus). Skripsi. Universitas Diponegoro: Semarang Wardani, H. S. (2012). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Muslim Pada Jaizah Boutique Tlogosari Semarang. Skripsi. Universitas Islam Negeri Walisongo: Semarang 

Internet atau website

Kaskus. (2019, 20 November). Male.id Produk Fashion Lokal Berkonsep Minimalis. https://www.kaskus.co.id/thread/5dd50225be0f7c38cc4b5191/male-id-produk-fashion-lokalberkonsep-minimalis-sekali-rilis-laku-ribuan/. Diakses pada tanggal 12 April 2020 Kumparan. (2020, 21 Februari). Riset: 64% Penduduk Indonesia Sudah Pakai Internet. https://kumparan.com/kumparantech/riset-64-penduduk-indonesia-sudah-pakai-internet1ssUCDbKILp/full. Diakses pada tanggal 18 April 2020

0 Komentar untuk "PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN “KICKOFF” BRAND LOKAL MALE.ID PADA SOSIAL MEDIA INSTAGRAM TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN"

Back To Top