SOSIAL MEDIA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK UKM (Studi Kasus di SMESCO Jakarta)
HARDIAN MURSITO Dosen Pendidikan Ekonomi, Universitas Indraprasta PGRI
hardian.mursito@unindra.ac.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui sosial media dalam upaya peningkatan penjualan produk – produk UKM 2) seberapa besar kontribusi sosial media dalam upaya peningkatan penjualan produk UKM. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu mengetahui tentang hubungan antara variabel yang diteliti, maka penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu mengukur kekuatan hubungan antara variabel yang menunjukkan hubungan sebab akibat Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pelaku usaha yang terdaftar di SMESCO Jakarta dengan jumlah sampel 28 responden. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan regresi linear. Analisis regresi linear diperoleh Y = 23,83 + 0,43X artinya nilai b = 0,43 ternyata positif, maka tiap pertambahan atau peningkatan penggunaan media sosial yang efektif akan diimbangi dengan pertambahan penjualan. Hasil dari penelitian ini adalah 1) terdapat pengaruh sosial media terhadap peningkatan penjualan, 2) terdapat kontribusi penggunaan sosial media sebesar 19 % dalam meningkatkan penjualan. Kata Kunci: sosial media, penjualan, UKM .
PENDAHULUAN
Pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dalam mewujudkan perekonomian yang mandiri. Kontribusi kegiatan UMKM sebagai motor penggerak perekonomian dan penyedia lapangan pekerjaan sehingga dapat tercapainya pemerataan pembangunan nasional. Kemudahan akses informasi sebagai salah satu kemajuan teknologi digunakan secara optimal oleh pengusaha UMKM. Sehingga pelaku usaha sektor ini mayoritas memanfaatkan media sosial sebagai kegiatan promosi. Bahkan jika di tinjau dari resiko dan biaya yang dikeluarkan oleh para pelaku usaha dalam mempromosikan produk – produknya dengan media sosial seperti facebook relatif ringan dan terjangkau. Menurut Muljono (2018:3) Pemasaran adalah kegiatan, proses, mengkomunikasikan, menyampaikan dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, mitra dan masyarakat. Internet sebuah media yang terbangun secara digital. Bahkan menjadi bagian terpenting dunia usaha yang digunakan sebagai kegiatan promosi. Kegiatan promosi melalui internet umumnya digunakan pada hal – hal yang berkaitan dengan pembuatan iklan, pencarian segmen pembeli, pembuatan web design. Media sosial adalah sebuah wadah publikasi yang semakin marak digunakan di era digital, bahkan penggunaannya semakin pesat hingga dapat diakses dengan mudah tanpa batas (Rohman, F.2016) Metode pemasaran yang digunakan sebagian para pelaku usaha pada umumnya melalui iklan. Media sosial yang sering digunakan untuk memasarkan brand atau produk dan jasa tersebut adalah Facebook, Website, Blog, Google, My Business, Email, Instagram dan Media sosial lainnya. Facebook adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan secara umum oleh masyarakat dan khususnya para pelaku usaha, dikarenakan hampir sebagian masyarakat Indonesia memiliki akun facebook. Penggunaan facebook sebagai media sosial menjadi peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, bahkan bukan hanya digunakan oleh individu tertentu, namun juga kelompok tertentu sebagai alternative media publikasi. (Simangunsong, B.A. 2016) Menurut beberapa jurnal, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha UKM adalah sebagai berikut : a. Usia Reynold (2000:25) menemukakan bahwa orang-orang yang berusia 25-44 tahun adalah orang-orang yang paling aktif dalam berwirausaha (dalam Indarti, N & Langenberg, M. 2004).
Menurut Furuholt, & Wahid (2003:33) menemukan korelasi yang signifikan antara usia wirausahawan dan kesuksesan suatu bisnis, usia orang kebanyakan > 25 tahun akan lebih sukses dari pada dengan pengusaha-pengusaha muda. b. Pengalaman Kerja Kolvereid (dalam Segel, Borgia & Schoenfeld. 2005:) Bahwa orang yang memiliki pengalaman kerja sebelumnya secara signifikan akan memiliki jiwa entrepreneur yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang belum memiliki pengalaman kerja. Mazzarol (2000:32) juga mengemukakan bahwa orang dengan pengalaman kerja di pemerintahan (pegawai negeri) akan cenderung tidak berhasil bila membuka suatu usaha baru (dalam Indarti, N. & Langenberg, M. 2004). c. Peningkatan Jumlah Tenaga kerja Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat mempengaruhi jalannya suatu perusahaan. Penggunaan tenaga kerja atau jumlah tenaga kerja itu mencerminkan ukuran dari suatu perusahaan tersebut, sedangkan dikemukakaan bahwa ukuran usaha mempuyai hubungan yang baik dengan performa usaha. Semakin besar usaha yang dilaksanakan maka semakin tinggi tingkat kesuksesan usaha. d. Length Time in Operation Semakin tua umur perusahaan itu berdiri maka pemilik perusahaan itu akan semakin banyak mendapat pengalaman berwirausaha. Furuholt, dan Wahid (2003:33) menemukan bahwa lamanya usaha itu berdiri mempengaruhi terhadap keberhasilan suatu bisnis. e. Capital Source Capital Source atau sumber modal, baru-baru ini dilakukan studi di Indonesia oleh Kistiansen, Furuholt, dan Wahid (2003:309) mereka menemukan bahwa stabilitas keadaan finansial/ ekonomi yang sedang terjadi di negara ini sangat berpengaruh terhadap keerhasilan suatu UKM. UKM yang berhasil adalah para UKM yang sumber modalnya dari pihak keluarga atau pihak ketiga (kerabat). f. Marketing Swierczek dan Ha.(2003:65) mengemukakan bahwa UKM di Indonesia kebanyakan beroperasi di jalur pemasaran tradisional (dalam Indarti, N & Langenberg, M. 2004) yang harus direspon oleh para UKM dengan cara melakukan atau perluasan pasar. Jerome McCarthy telah mengklasifikasikan kebanyakan kaedah tersebut kepada empat group utama yaitu Product, Price, Place & Promotion yang merupakan Bauran Pemasaran yang biasa digunakan oleh pemasar. Bauran ini juga biasa disebut sebagai strategi pemasaran 4P.
METODE PENELITIAN
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Sedangkan “teknik sampling adalah cara untuk mengambil sampel yang akan digunakan dalam penelitian”. Sehingga dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang dapat digunakan yaitu non probability sampling, dengan teknik pengambilan non probability sampel yang tidak memberi probailitas atau peluang yang sama kepada setiap unsur untuk dipilih menjadi sampel. Adapun sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah UKM yang berada di SMESCO Jakarta yang menggunakan jejaring social.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa responden yang berusia 21- 30 Tahun berjumlah 9 orang dengan presentase 32.14 % , 31-40 tahun 12 orang dengan persentase 42.86 %, 41-50 tahun 7 orang dengan 25%.
0 Komentar untuk "SOSIAL MEDIA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK UKM (Studi Kasus di SMESCO Jakarta)"