EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN


EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

Hendra Dani Saputra1 , Wawan Purwanto2 , Toto Sugiarto3 , Fauzan Zaharbaini4 , Ahmad Arif5 , Fazrin Hidayat6 1,2,3,4,5,6Pendidikan Teknik Otomotif, Universitas Negeri Padang Jalan Prof. Dr. Hamka, Air Tawar, Kota Padang, Sumatra Barat, Indonesia 1 e-mail: hendradani@ft.unp.ac.id

Abstrak 

Penelitian bertujuan mengukur efektivitas pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran problem solving. Populasi penelitian yaitu siswa kelas XI TKR 2 SMKN 3 Bungo Kabupaten Bungo Provinsi Jambi yang berjumlah 24 siswa. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik total sampling sehingga keseluruhan populasi merupakan sampel penelitian. Penelitian termasuk penelitian preexperimental menggunakan desain one group pretest-posttest. Instrumen penelitian menggunakan soal tes objektif pilihan ganda sejumlah 30 butir soal. Data yang terkumpul dilakukan analisis ketuntasan belajar siswa, effect size, dan gain ternormalisasi. Hasil analisis ketuntasan klasikal hasil belajar siswa menunjukkan telah tercapai ketuntasan dalam hasil belajar. Analisis effect size menunjukkan model pembelajaran problem solving memiliki efek dengan kategori besar. Hasil analisis uji gain ternormalisasi terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menerapkan model pembelajaran problem solving pada kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem solving tebukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: efektivitas pembelajaran; problem solving; hasil belajar. 

Abstract 

The research aimed to measure the effectiveness of learning by applying the problem solving learning model. The research population was students of class XI TKR 2 SMKN 3 Bungo, Bungo Regency, Jambi Province, with a total of 24 students. Sampling using the total sampling technique so that the research sample was the entire population. This research included preexperimental research using a onegroup pretest-posttest design. The research instrument used multiple choice objective test questions with a total of 30 questions. The data collected was analyzed for student learning completeness, effect size, and normalized gain. The results of the classical completeness analysis of learning outcomes showed that completeness has been achieved in learning outcomes. The effect size analysis showed that the problem solving learning model has a large category effect. The results of the normalized gain test analysis showed an increase in student's ability to apply the problem solving learning model in the medium category. It was concluded that the application of the problem solving learning model proved to be effective in increasing learning outcomes. Keywords: learning effectiveness; problem solving; learning outcomes.

PENDAHULUAN 

Tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk dan mengembangkan keterampilan serta watak siswa. Proses pencapaian tujuan pendidikan nasional salah satunya diamanatkan kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (Wahyuni & Indrasari, 2017). Indikator ketercapaian tujuan pendidikan di SMK dilihat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dinyatakan sebagai hasil belajar siswa (Saputra et al., 2022). Dua faktor yang memengaruhi pencapaian hasil belajar siswa, yaitu faktor internal berupa motivasi belajar (Elvianasti et al., 2022; Ilahi et al., 2021; Pratama & Ghofur, 2021) serta faktor ekternal berupa sosial ekonomi dan lingkungan (Saputra et al., 2018; Setiawan et al., 2018; Fathoni et al., 2017). Faktor eksternal lain yang memengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor pendekatan pembelajaran (Anwar et al., 2022; Erita, 2016; Syaifulloh, 2015). Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa faktor eksternal berupa media e-learning memengaruhi efektivitas pembelajaran (Saputra et al., 2021). Hasil penelitian yang lain juga menyatakan bahwa kualitas butir soal tes yang baik akan memengaruhi hasil belajar (Saputra et al., 2022). Bentuk pencapaian hasil belajar siswa berupa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) (Mardapi et al., 2015). Nilai KKM yang ditetapkan SMKN 3 Bungo di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan 2 sebesar 70. Proses pencapaian KKM memerlukan ketepatan dan kesesuaian dari model pembelajaran yang digunakan (Julindra et al., 2021). Model pembelajaran problem solving menjadi pilihan yang tepat, cocok, dan sesuai diterapkan dalam proses pembelajaran (Widiastuti, 2019; Iskandar & Cahyadi, 2016; Permana, 2015; Eggen & Kauchak, 2012). Model pembelajaran problem solving sangat cocok diterapkan dan menjadi salah satu aspek yang memengaruhi pencapaian efektivitas hasil belajar siswa (Rosanti & Nurekawati, 2018; Yokhebed, 2018; Kusnadi, 2017). Hal tersebut bertolak belakang dengan penerapan model pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMKN 3 Bungo. Guru masih menerapkan model pembelajaran konvensional. Kondisi tersebut menjadikan siswa menjadi pasif dan tidak cocok dengan Kurikulum 2013 yang memakai konsep student-centered (Indraswati et al., 2020; Putri, 2018; Bohari et al., 2016).

Konsep student-centered pada Kurikulum 2013 menuntut aktifnya siswa selama proses pembelajaran (Zainuddin, 2015). Model pembelajaran problem solving menjadikan siswa aktif dan berpikir lebih kritis sehingga siswa akan mampu memberikan solusi dalam pemecahan masalah yang ditemui dalam pembelajaran (Evi & Indarini, 2021; Dunbar, 2017). Berdasarkan hal tersebut, maka model pembelajaran problem solving sangat tepat diterapkan karena membantu siswa untuk aktif dalam memecahkan permasalahan dan berpikir kritis sehingga akan meningkatkan efektivitas hasil belajar (Erika et al., 2021). Belum optimalnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan terlihat dari ketuntasan hasil belajar siswa pada tahun ajaran 2020/2021. Tabel 1 merupakan ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan (TKR) 2 pada mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan menggunakan model pembelajaran konvensional.


Berdasarkan Tabel 1, terdapat 54,16% atau 13 orang siswa belum mencapai hasil belajar sesuai KKM. Sebanyak 45,84% atau 11 orang siswa mencapai ketuntasan hasil belajar sesuai KKM. Kondisi ideal tingkat persentase ketuntasan belajar telah terpenuhi jika siswa dapat mencapai ketuntasan belajar dengan persentase 85% dari keselurahan siswa (Sudjana & Wijayanti, 2018). Model pembelajaran problem solving berdampak positif dan signifikan sehingga memengaruhi efektivitas pencapaian hasil belajar siswa (Nugroho & Myori, 2020; Ma’aruf, 2015; Yaqin & Pramukantoro, 2013). Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan dan merujuk beberapa hasil penelitian sebelumnya, tujuan penelitian adalah untuk mengukur efektivitas pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran problem solving.

METODE 

Penelitian preexperimental merupakan jenis penelitian yang digunakan dengan desain one group pretest-posttest. Penelitian dilakukan di SMKN 3 Bungo yang berlokasi di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Populasi penelitian adalah siswa SMK Negeri 3 Bungo kelas XI TKR 2 pada mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan dengan kompetensi dasar Menerapkan Cara Perawatan Sistem Kelistrikan. Jumlah populasi sebanyak 24 orang siswa. Teknik total sampling digunakan dalam pengambilan sampel sehingga sampel penelitian merupakan keseluruhan populasi. Penerapan model pembelajaran problem solving dilakukan selama empat kali pertemuan yang diterapkan pada pembelajaran teori mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan. Sebelum model pembelajaran problem solving diterapkan pada proses pembelajaran, siswa diberikan soal pretest dan di akhir pembelajaran diberikan soal posttest. Jawaban dari soal pretest dan posttest dikumpulkan kemudian dilakukan analisis agar bisa ditarik kesimpulan mengenai hasil dari penerapan model pembelajaran problem solving. Instrumen penelitian menggunakan soal tes tertulis pilihan ganda dengan lima butir pilihan jawaban. Jumlah soal tes tertulis adalah 30 butir soal. Kisi-kisi soal tes diuraikan pada Tabel 2. 


Analisis soal pretest dilakukan untuk mengetahui kriteria validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan klasifikasi daya beda soal tes yang diberikan. Teknik analisis data untuk menguji validitas menggunakan rumus korelasi Biserial I Point (1) (Sugiyono, 2014). 


Keterangan: rpbis adalah koefisien biserial; Mp adalah nilai rerata jawaban benar; Mt adalah mean total nilai; SDt adalah standar deviasi; p adalah jumlah siswa dengan jawaban benar

q adalah jumlah siswa dengan jawaban salah (q = 1 – p). Kriteria soal pretest valid apabila nilai rpbis lebih besar dari nilai rtabel. Uji reliabilitas menggunakan rumus Single Test-Single Trial Kuder Richardson dengan kode KR20 (2) (Sugiyono, 2014).


Keterangan: r11 adalah nilai reliabilitas; n adalah total soal pretest; S2 adalah standar deviasi soal pretest; p adalah proporsi jawaban benar; q adalah proporsi jawaban salah. Tabel 3 merupakan kategori reliabilitas soal pretest.

Pengujian indeks kesukaran soal menggunakan rumus (3) (Sugiyono, 2014).


Keterangan: P adalah nilai indeks kesukaran; B adalah total siswa menjawab benar; JS adalah total siswa peserta tes. Kategori indeks kesukaran soal terdapat pada Tabel 4.


 Keterangan: D adalah nilai daya beda; PA adalah total siswa bagian atas menjawab benar; PB adalah jumlah siswa bagian bawah menjawab benar; BA adalah banyaknya siswa bagian atas menjawab benar; BB adalah banyaknya siswa bagian bawah menjawab benar; JA adalah jumlah siswa bagian atas; JB adalah total siswa bagian bawah. Klasifikasi daya beda terdapat pada Tabel 5 (Sugiyono, 2014).
 
Kumpulan jawaban soal posttest dilakukan analisis berupa ketuntasan klasikal hasil belajar, analisis effect size, dan gain ternormalisasi (N-Gain). Analisis ketuntasan klasikal hasil belajar tercapai jika lebih dari 85% dari seluruh siswa sudah memenuhi dan mendapatkan hasil belajar lebih dari KKM berdasarkan jawaban dari soal posttest yang diberikan (Mulyono et al., 2018). Perhitungan effect size menggunakan rumus Cohen’s 2000 (5) (Green et al., 2006).

Keterangan: D adalah nilai effect size; M adalah rerata skor test; SD adalah standar deviasi. Hasil perhitungan effect size memberikan nilai dalam bentuk kriteria yang tergambar pada Tabel 6 (Green et al., 2006).


 Pengelompokan perolehan nilai gain ternormalisasi dijabarkan pada Tabel 7.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Jawaban soal pretest dari siswa dilakukan pengujian validitas. Tabel 8 merupakan hasil uji validitas soal pretest .
Berdasarkan Tabel 8, maka sebanyak 23 soal yang dinyatakan valid dan dijadikan sebagai soal untuk posttest. Soal yang tidak valid tidak dipakai untuk soal posttest karena nilai uji validitas tidak sesuai standar (Saputra et al., 2022). Hasil pengujian reliabilitas soal tes menghasilkan nilai reliabilitas sebesar 0,84 pada kategori reliabilitas sangat tinggi. Hasil uji reliabilitas menunjukkan soal pretest dapat digunakan karena dapat dipercaya, konsisten, serta andal untuk diperiksa dan dinilai (Saputra et al., 2022). Pengujian indeks kesukaran dilakukan untuk mengetahui kategori soal yang diberikan. Tabel 9 merupakan rangkuman hasil analisis indeks kesukaran soal pretest.

Berdasarkan Tabel 9, maka sebanyak 23 soal dengan kategori sedang digunakan untuk soal posttest, sedangkan soal kategori mudah dan sukar dilakukan penggantian butir soal atau dilakukan perbaikan susunan kata terhadap soal tes yang digunakan (Magdalena et al., 2021). Hasil perhitungan daya beda soal pretest dirangkum pada Tabel 10

Berdasarkan Tabel 10, sebanyak 6 soal pretest termasuk kriteria jelek sehingga memerlukan penggantian dan perbaikan agar soal tes layak digunakan (Saputra et al., 2022). Hasil analisis data ketuntasan klasikal hasil belajar siswa menunjukkan sebanyak 22 siswa memperoleh nilai posttest memenuhi dan melebihi KKM dengan persentase 91,6 %. Siswa yang tidak memenuhi KKM sebanyak 2 orang atau 8,4% dari 24 siswa. Berdasarkan analisis ketuntusan klasikal hasil belajar, terlihat bahwa model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran (Ariyanto et al., 2018). Tabel 11 memberikan gambaran analisis effect size yang dilakukan .


Berdasarkan Tabel 11, nilai effect size masuk dalam kategori besar. Hal tersebut berarti bahwa penerapan model pembelajaran problem solving mempunyai dampak yang besar dan berpengaruh terhadap efektivitas hasil belajar siswa (Mari’a & Ismono, 2021; Kartini, 2020; Hidayat et al., 2016; Fatmawati, 2015; Fritz et al., 2012). Hasil analisis gain ternormalisasi terlihat pada Tabel 12

Berdasarkan Tabel 12, model pembelajaran problem solving yang diterapkan terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan dilihat dari rerata nilai pretest dan posttest. Nilai rerata pretest sebesar 60,80 dan meningkat pada rerata nilai posttest sebesar 70,89. Nilai gain ternormalisasi memberikan gambaran peningkatan skor hasil belajar siswa yang disajikan melalui perbandingan nilai pretest dan posttest (Ramdhani et al., 2020). Gambar 1 menunjukkan hasil perhitungan gain ternormalisasi berdasarkan hasil nilai pretest dan posttest siswa.



Berdasarkan Gambar 1, hasil belajar model pembelajaran problem solving yang diterapkan berada pada kategori sedang dengan rerata nilai skor gain ternormalisasi sebesar 0,52. Kategori nilai gain menunjukkan peningkatan hasil belajar yang berdampak meningkatnya efektivitas hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran problem solving. 

SIMPULAN 

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah tuntas dalam mencapai hasil belajar siswa. Hasil analisis effect size termasuk kategori memiliki efek yang besar. Hasil analisis uji gain ternormalisasi menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran problem solving pada kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, maka disimpulkan model pembelajaran problem solving terbukti efektif meningkatkan hasil belajar. 

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Y., Ananda, A., Montessori, M., & Khairani, K. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Pendekatan SAVI dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar PPKn. Jurnal Basicedu, 6(4), 7433-7445. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3355. Ariyanto, M., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Guru Kita (JGK), 2(3), 106-115. https://doi.org/ 10.24114/jgk.v2i3.10392. Bohari, B., Juniardi, K., & Sukino, P. (2016). Analisis Pendapat Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP-PGRI Pontianak tentang Kurikulum 2013. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 3(1), 1-13. https://doi.org/ 10.31571/sosial.v3i1.262. Dunbar, K. (2017). Problem Solving. In W. Bechtel & G. Graham (Eds.), A Companion to Cognitive Science. Oxford: Blackwell Publishing Ltd. Eggen, P. D., & Kauchak, D. P. (2012). Strategies and Models for Teachers: Teaching Content and Thinking Skills (6th ed). Boston: Pearson. Elvianasti, M., Lufri, L., Andromeda, A., Mufit, F., Pramudiani, P., & Safahi, L. (2022). Motivasi dan Hasil Belajar Siswa IPA: Studi Metaanalisis. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 20(1), 73-84. https://doi.org/10.31571/edukasi. v20i1.3582. Erika, E., Astalini, A., & Kurniawan, D. A. (2021). Literatur Review: Penerapan Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving pada Kurikulum 2013. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(1), 147-153. https://doi.org/10.33487/ edumaspul.v5i1.1101. Erita, S. (2016). Beberapa Model, Pendekatan, Strategi, dan Metode dalam Pembelajaran Matematika. Tarbawi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 12(2), 1-13. Evi, T., & Indarini, E. (2021). Meta Analisis Efektivitas Model Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mata Pelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar. EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 385-395. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i2.314. Fathoni, A., Sudira, P., Dharmayanti, W., & Arpan, M. (2017). Pengaruh Wawasan Kevokasionalan, Lingkungan Belajar, Sosial Ekonomi, dan Potensi Siswa SMP terhadap Minat Menlanjutkan ke SMK. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 15(2), 196-214. https://doi.org/10.31571/edukasi.v15i2.630. Fatmawati, E. (2015). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua, Lingkungan, Gaya Belajar dan Motivasi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, 4(1), 40-59. https://doi.org/10.31571/saintek.v4i1.5.

Fritz, C. O., Morris, P. E., & Richler, J. J. (2012). Effect Size Estimates: Current Use, Calculations, and Interpretation. Journal of Experimental Psychology: General, 141(1), 2-18. http://doi.apa.org/getdoi.cfm?doi=10.1037/a0024338. Green, J. L., Camilli, G., & Elmore, P. B. (2006). Handbook of Complementary Methods in Education Research. New York: Routledge. Hidayat, S., Siswandi, S., & Bahri, S. (2016). Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Mahasiswa Prodi Sejarah Semester 3 IKIP PGRI Pontianak TA 2014/2015. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 13(1), 73-82. https://doi.org/10.31571/edukasi.v13i1.21. Ilahi, I., Rizal, F., & Irfan, D. (2021). Kemandirian dan Motivasi Belajar dalam Menggunakan Edmodo terhadap Hasil Belajar Siswa. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 19(1), 75-89. https://doi.org/10.31571/edukasi.v19i1.2322. Indraswati, D., Marhayani, D. A., Sutisna, D., Widodo, A., & Maulyda, M. A. (2020). Critical Thinking dan Problem Solving dalam Pembelajaran IPS untuk Menjawab Tantangan Abad 21. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 7(1), 12-28. https://doi.org/10.31571/sosial.v7i1.1540. Iskandar, I., & Cahyadi, A. (2016). Meningkatkan Kreativitas Memodifikasi Media Pembelajaran Micro Teaching Penjas dengan Metode Problem Solving Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak. Jurnal Pendidikan Olah Raga, 5(2), 144- 153. https://doi.org/10.31571/jpo.v5i2.382. Julindra, R. G., Debora, D., & Wiyogo, W. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving dalam Materi Perbaikan Sistem Pendingin. Steam Engineering, 3(1), 34-38. https://doi.org/10.37304/jptm.v3i1.1877. Kartini, K. (2020). Efektifitas Penggunaan Metode Problem Solving Mata Kuliah Statistika Pendidikan terhadap Hasil Belajar Mahasiswa S1 PGSD. Cokroaminoto Journal of Primary Education, 3(2), 68-74. https://doi.org/10.30605/cjpe.322020.364. Kusnadi, E., Martini, E., & Nugraha, G. N. (2017). Konstruk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 1(2), 150-163. https://doi.org/10.31571/pkn.v1i2.611.

Ma’aruf, M. (2015). Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Teknik Listrik di SMK Negeri 5 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 4(1), 229-234. Magdalena, I., Fauziah, S. N., Faziah, S. N., & Nupus, F. S. (2021). Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesulitan dan Daya Beda Butir Soal Ujian Akhir Semester Tema 7 Kelas III SDN Karet 1 Sepatan. BINTANG: Jurnal Pendidikan dan Sains, 3(2), 198-214. 198-214. https://doi.org/10.36088/ bintang.v3i2.1291. Mardapi, D., Hadi, S., & Retnawati, H. (2015). Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal Berbasis Peserta Didik. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 19(1), 38-45. https://doi.org/10.21831/pep.v19i1.4553. Mari’a, H., & Ismono, I. (2021). Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Problem Solving Dipadukan dengan Keterampilan HOTS terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Studi Literatur. UNESA Journal of Chemical Education, 10(1), 10-19. https://doi.org/10.26740/ujced. v10n1.p10-19. Mulyono, O., Bustami, Y., & Julung, H. (2018). Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Biologi Sekolah Menengah Pertama melalui Metode Demontrasi. JPBIO: Jurnal Pendidikan Biologi, 2(2), 15-19. https://doi.org/10.31932/ jpbio.v2i2.220. Nugroho, A., & Myori, D. E. (2020). Efektivitas Penerapan Metode Problem Solving pada Proses Pembelajaran Dasar Listrik dan Elektronika. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 1(1), 83-86. https://doi.org/10.24036/jpte. v1i1.36. Permana, R. (2015). Efektivitas Pembelajaran Problem Solving terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Instalasi Software di SMK. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, 4(1), 124-134. https://doi.org/ 10.31571/saintek.v4i1.11. Pratama, H. J., & Ghofur, M. A. (2021). Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Saat Pembelajaran Daring. EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4), 1568-1577. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4.621. Putri, E. (2018). Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Menggunakan Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah) dengan Metode Ceramah pada Siswa Kelas X IPS SMAN 3 Teladan Bukittinggi. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 11(2), 99- 106. Ramdhani, E. P., Khoirunnisa, F., & Siregar , N. A. N. (2020). Efektifitas Modul Elektronik Terintegrasi Multiple Representation pada Materi Ikatan Kimia. Journal of Research and Technology, 6(1), 162-167. Rosanti, R., & Nurekawati, E. E. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa pada Mata Kuliah Geografi Pariwisata. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 5(1), 131- 144. https://doi.org/10.31571/sosial.v5i1.863. Saputra, H. D., Anori, S., Fernandez, D., & Setiawan, D. (2022). Analysis of Student’s Learning Outcomes Test Questions Department of Automotive Engineering FT UNP. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi, 22(1), 21-28. https://doi.org/10.24036/invotek.v22i1.964. Saputra, H. D., Ismet, F., & Andrizal, A. (2018). Pengaruh Motivasi terhadap Hasil Belajar Siswa SMK. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi, 18(1), 25-30. https://doi.org/10.24036/invotek.v18i1.168. Saputra, H. D., Purwanto, W., Setiawan, D., Fernandez, D., & Putra, R. (2022). Hasil Belajar Mahasiswa: Analisis Butir Soal Tes. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 20(1), 15-27. https://doi.org/10.31571/edukasi.v20i1.3432. Saputra, H. D., Setiawan, D., Amin, B., & Putra, R. (2021). The Effect of ELearning Media on the Improvement of Learning Outcomes in the Vehicle Body Construction Course for Students of the Department Automotive Faculty of Engineering UNP. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi, 21(1), 69-76. https://doi.org/10.24036/invotek.v21i1.893. Setiawan, D., Lestari, S., Putra, D. S., & Azmi, M. (2018). Pemanfaatan Media Sosial untuk Membangun Sistem E-Learning di SMKN 1 Gunung Talang .

INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi, 18(1), 7-12. https://doi.org/10.24036/invotek.v18i1.177. Sudjana, D., & Wijayanti, I. E. (2018). Analisis Keterampilan Metakognitif pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan melalui Model Pembelajaran Pemecahan Masalah. EduChemia: Jurnal Kimia dan Pendidikan, 3(2), 206- 221. http://dx.doi.org/10.30870/educhemia.v3i2.3729. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syaifulloh, M. (2015). Peningkatan Pemahaman Konsep dengan Menggunakan Pendekatan Peta Konsep dalam Pembelajaran Sejarah pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 13(1), 37- 52. https://doi.org/10.31571/edukasi.v13i1.18. Wahyuni, S., & Indrasari, D. (2017). Implementasi Pendidikan Life Skill di SMK Negeri 1 Bondowoso. Jurnal Edukasi, 4(1), 24-29. https://doi.org/10.19184/ jukasi.v4i1.5086. Widiastuti, H. (2019). Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PPKn Menggunakan Metode Creative Problem Solving di Kelas XI MIA 2 SMAN 1 Kubu. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 3(1), 34-42. https://doi.org/ 10.31571/pkn.v3i1.1095. Yaqin, A., & Pramukantoro, J. A. (2013). Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving terhadap Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Dasar-Dasar Kelistrikan di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 2(1), 237-245. Yokhebed, Y. (2018). Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah melalui Pembelajaran dengan Modul Berbasis Potensi Lokal pada Calon Guru Biologi. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 16(2), 235-243. https://doi.org/ 10.31571/edukasi.v16i2.966. Zainuddin, H. M. (2015). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Membentuk Karakter Anak Bangsa. UNIVERSUM: Jurnal Keislaman dan Kebudayaan, 9(1), 131-139. https://doi.org/10.30762/universum.v9i1.80. 





 


0 Komentar untuk "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN"

Back To Top